ghaffar farm bersaudara – Banyak peternak mengira asal sapi kenyang, maka bobot akan otomatis naik. Padahal, pertumbuhan sapi ditentukan oleh banyak faktor , tidak hanya soal banyak banyakan memberi mereka makan saja. Faktor tersebut mulai dari manajemen pakan, kandang, hingga stres hewan.
Sedang menggemukkan sapi di rumah atau skala usaha kecil? Hati-hati, ada lima kesalahan yang sering dianggap sepele, tapi bisa membuat hasil tidak maksimal. Sapi bisa sulit gemuk, mudah sakit, bahkan membuat usahamu rugi.
Mari kita bahas satu per satu, agar kamu bisa menghindarinya.
1. ❌ Salah Memilih Jenis Sapi untuk Program Penggemukan
Tidak semua sapi cocok untuk digemukkan.
Banyak peternak pemula tergiur membeli sapi yang harganya murah, tanpa memperhatikan jenis, usia, dan kondisi tubuh. Padahal sapi yang ideal untuk penggemukan harus memenuhi kriteria:
-
Berumur 1,5–2 tahun (usia pertumbuhan cepat)
-
Berbadan panjang dan tinggi (bukan gemuk pendek)
-
Memiliki struktur tulang besar dan otot menonjol
-
Tidak cacat atau bekas penyakit
Menurut Dr. Ir. Herry Sudradjat, M.Sc., pakar peternakan dari IPB, “Pertumbuhan sapi sangat dipengaruhi genetik. Jenis sapi potong seperti Limousin, Simmental, atau PO unggul jauh dalam konversi pakan menjadi daging dibanding sapi perah atau sapi lokal non-seleksi.”
✅ Solusi: Pilih bibit sapi yang sehat, aktif, dan punya potensi pertumbuhan tinggi. Jangan hanya tergoda harga murah.
Baca juga: tips menghindar penyakit pada sapi
2. ❌ Pola Pemberian Pakan yang Tidak Teratur dan Tidak Seimbang
Sapi memang hewan ruminansia, tapi bukan berarti bisa diberi pakan sesuka hati. Salah satu kesalahan terbesar adalah memberi pakan tanpa jadwal, campuran, atau kuantitas yang jelas.
Kesalahan umum:
-
Memberi jerami saja tanpa konsentrat
-
Memberi terlalu banyak ampas atau limbah tanpa nutrisi cukup
-
Tidak mempertimbangkan rasio serat dan energi
Akibatnya, sapi kenyang tapi tidak mendapatkan nutrisi esensial untuk pertumbuhan otot dan daging.
Menurut panduan FAO tentang penggemukan sapi, rasio ideal antara pakan hijauan dan konsentrat adalah 60:40 atau 50:50, tergantung umur dan berat sapi.
✅ Solusi: Buat jadwal pemberian pakan teratur (pagi, siang, sore), kombinasikan hijauan segar, konsentrat, serta tambahan vitamin/mineral.
baca juga: peluang usaha pada anakan sapi brahma
3. ❌ Kondisi Kandang yang Kotor dan Tidak Nyaman
Lingkungan kandang berperan penting dalam kesehatan dan pertumbuhan sapi. Kandang yang sempit, lembap, dan kotor bisa:
-
Menyebabkan stres kronis pada sapi
-
Meningkatkan risiko penyakit (scabies, diare, pneumonia)
-
Mengurangi nafsu makan dan pertumbuhan
Pakar kesehatan hewan, drh. Ade Putra dari BBVet Denpasar, menjelaskan bahwa sapi yang stres akibat lingkungan buruk akan mengalami penurunan performa pencernaan dan sistem imun.
✅ Solusi: Pastikan kandang kering, bersih, cukup ventilasi, dan tidak terlalu padat. Bersihkan kotoran setiap hari dan berikan alas kering seperti sekam atau jerami.
4. ❌ Tidak Memantau Kesehatan dan Bobot Sapi Secara Berkala
Banyak peternak tidak tahu sapi mereka gemuk atau tidak — karena tidak pernah menimbang.
Tanpa pemantauan berat badan dan kondisi fisik, kamu tidak bisa tahu apakah metode yang kamu lakukan berhasil atau tidak. Hal ini membuat pemborosan pakan dan waktu.
Kesalahan lainnya: mengabaikan gejala penyakit awal, seperti:
-
Sapi tiba-tiba lesu
-
Nafsu makan menurun
-
Perubahan kotoran (terlalu encer atau keras)
-
Batuk, luka kulit, atau pincang
✅ Solusi: Timbang sapi minimal seminggu sekali. Catat pertambahan berat badan. Periksa juga tanda vital dan perilaku harian.
5. ❌ Terlalu Cepat atau Terlalu Lama dalam Masa Penggemukan
Durasi penggemukan yang ideal berkisar antara 90–120 hari tergantung kondisi awal sapi. Terlalu cepat menghentikan program bisa membuat bobot belum optimal. Tapi terlalu lama justru bisa membuat sapi stagnan, bahkan rugi pakan.
Menurut pengalaman peternak besar di Jawa Timur, efisiensi tertinggi dicapai pada 3 bulan pertama. Lewat dari itu, pertambahan bobot mulai melambat.
✅ Solusi: Tentukan target bobot dan durasi sejak awal. Evaluasi performa sapi dan hentikan program saat sudah tidak efisien.
Kesimpulan: Penggemukan Butuh Ilmu, Bukan Cuma Insting
Menggemukkan sapi memang terlihat mudah tapi butuh pengetahuan, disiplin, dan manajemen yang baik. Hindari lima kesalahan di atas agar hasil kerja kerasmu tidak sia-sia.
Sapi cepat gemuk bukan soal “banyak makan”, tapi soal “makan yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat.”
Bonus Tips Tambahan:
✅ Gunakan silase atau fermentasi pakan untuk efisiensi
✅ Beri air bersih ad libitum (sepanjang hari tersedia)
✅ Ajak sapi berjalan sesekali untuk menjaga sirkulasi tubuh
✅ Pelajari Body Condition Score (BCS) sebagai indikator lemak tubuh