ghaffar farm – Memberi pakan sapi bukan sekadar soal membuatnya kenyang. Pakan adalah kunci utama dalam penggemukan sapi. Jika disusun dengan benar, bukan hanya bobot sapi yang cepat naik, tapi usaha ternak juga bisa lebih hemat dan menguntungkan.

Berikut panduan praktis yang sudah dirangkum dari pengalaman peternak dan saran para ahli:

 

1. Pastikan Gizi Lengkap dalam Setiap Porsi
Untuk hasil terbaik, pakan sapi perlu memenuhi komposisi nutrisi seimbang:

Energi (TDN): Sumber utama dari hijauan berkualitas seperti rumput gajah, serta dedak atau jagung giling. diperlukan untuk aktivitas dasar dan pertumbuhan otot.

Protein: Kunci membentuk otot dan jaringan. Angka ideal untuk sapi potong berkisar antara 12–15 %. Sumber protein bisa berupa bungkil kedelai, ampas tahu, atau hijauan leguminosa.

Serat Kasar: Penting agar sistem pencernaan berjalan sehat. Idealnya mengisi sekitar 20–25 % dari total ransum, misalnya lewat jerami atau rumput kasar.

Lemak, Vitamin, dan Mineral: Lemak (sekitar 3–5 %) memberi energi tambahan. Vitamin A, D, E, serta mineral seperti kalsium dan fosfor esensial untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh.

Air Bersih: Selalu tersedia untuk mendukung metabolisme dan pencernaan yang optimal.

Baca juga: strategy menambah nilai jual sapi potong di pasaran

 

2. Atur Pola dan Frekuensi Pakan dengan Tepat
Memberi makan sapi bukan hanya soal jumlah, tapi juga waktu dan format:

Pola pakan: Umumnya, hijauan diberikan sekitar 60–70 % dari keseluruhan ransum, sementara konsentrat diutamakan diberikan lebih dulu untuk memastikan asupan energi cukup.

Frekuensi: Idealnya memberi makan 2–3 kali sehari agar sistem pencernaan tetap stabil, dan tidak terjadi gangguan seperti kembung.
duniasapi.com

Hindari perubahan pakan mendadak: Transisi secara bertahap sangat penting untuk mencegah sapi terganggu pencernaannya.

3. Pantau Kualitas & Penyimpanan Pakan
Pakan yang buruk kualitasnya bisa menghambat pertumbuhan atau bahkan menyebabkan penyakit:

Pastikan pakan kering dan tidak berjamur—haji yang berembun atau terkontaminasi bisa menyebabkan gangguan cerna serius seperti bloat.

Simpan pakan di tempat bersih, sejuk, dan kedap hama—agar nutrisi tetap terjaga.

 

baca juga: tips agar sapi tidak terkena penyakit

4. Tambahkan Suplemen untuk Efisiensi Maksimal
Selain bahan dasar, penggunaan suplemen bergizi bisa mempercepat pertumbuhan:

Premix multivitamin dan multimineral: membantu memperbaiki kesehatan tubuh, memacu nafsu makan, dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan.

Asam amino seperti lysine dan methionine: menjaga agar sapi dapat memproduksi protein tubuh secara optimal—kurangnya bisa menyebabkan pertumbuhan tersekat.

5. Sesuaikan Ransum Berdasarkan Tahapan Usia & Tujuan
Kebutuhan nutrisi sapi berbeda tergantung masa pertumbuhan dan tujuan pemeliharaan:

Tahapan Sapi Energi (TDN) Protein Kasar (PK)
Pedet (<6 bulan) 70–75 % 16–18 %
Sapi penggemukan dewasa 65–70 % 12–14 %
Sapi betina bunting 60–65 % 11–13 % (tambahkan kalsium aktif)

Sapi laktasi 65–70 % 14–16 %
Sapi jantan dewasa 55–60 % 10–12 %

Penyesuaian seperti ini bisa dilakukan dengan mengubah proporsi hijauan, konsentrat, dan suplemen sesuai kebutuhan.

Penutup
Menyiapkan pakan sapi untuk pertumbuhan maksimal adalah seni yang memadukan ilmu dan praktek. Dengan komposisi nutrisi seimbang, jadwal makan teratur, pengelolaan pakan yang baik, serta penambahan suplemen strategis, kamu bisa mendapatkan sapi yang sehat, cepat bertambah bobotnya, dan efisien secara ekonomi. Mulai dari perhitungan protein hingga kualitas hijauannya—semua perlu diperhitungkan.

Jika kamu ingin, saya bisa bantu susun juga tutorial penghitungan ransum harian atau infografis visual dari panduan ini. Beri tahu saja ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *